Thursday, 2 July 2015

Lari Estafet

LARI ESTAFET

              Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu regu lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari kesatu kepada pelari berikutnya. Nomor lari estafer pada pembelajaran ini adalah nomor 4x100 meter dan nomor 4x400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik lari saja yang perlu diperhatikan, tetapi pemberian dan menerima tongkat di zona (daerah) pergantian seperti penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari. Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat. Waktu yang dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet berlangsung dengan baik pula.
              Suatu regu lari estafet yang terjadi dari pelari-pelari yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu melakukan pergantian tongkat estafet dengan sukses. Disamping itu juga dalam lari estafet membutuhkan kekompakan dan kebersamaan dalam tim. Hal ini merupakan peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan. Setiap pelari harus bisa memahami kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pelari. Sehingga setiap pelari dapat mengerti kemauan pelari ini begini maka aku juga harus begini. Maka dari itu suatu keberhasilan ditentukan oleh seberapa besar kekompakan dalam timnya. Pada lari estafet ada beberapa macam cara dalam pemberian tongkat estafet dari pelari kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, pergantian tongkat estafet itu ada 2 macam, yaitu dengan melihat (visual) dan tanpa melihat (nonvisual). Tetapi dalam pembelajaran ini yaitu dalam nomor lari 4x100 cara penyerahan tongkat secara nonvisual yaitu tanpa melihat. Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat

        Cara penyerahan tongkat secara nonvisual adalah teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan. Tangan direntangkan dan membentuk sudut 45 derajat dan mata selalu memandang kedepan.

             Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.


Gambar ini merupakan lintasan dalam lari estafet. Pada posisi start yaitu pelari pertama menggunakan start jongkok tetapi hanya khusus untuk pelari pertama,selanjutnya pelari berikutnya menggunakan start melayang. Pada pelari pertama yaitu pelari yang memegang tongkat awal. Oleh karena itu cara memegang tongkat pada saat posisi start adalah:
·                Pelari memegang tongkat pada tangan kiri atau kanan tergantung pada pelarinya
·                Posisi tangan pada saat memegang tongkat adalah jari kelingking,manis dan tengah memegang tongkat dan ibu jari dan telunjuk  berada atau bertumpuan pada garis belakang start.
Cara menempatkan pelari-pelari tersebut adalah sebagai berikut :
          Pelari ke-1 ditempatkan didaerah start pertama dengan lintasan di tikungan.
          Maksimal lari 90 M
          Pelari ke-2 ditempatkan didaerah start kedua dengan lintasan lurus.
          Maksimal lari 130 M
          Pelari ke-3 ditempatkan didaerah start ketiga dengan lintasan ditikungan.
          Maksimal lari 130 M
Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan linasan lurus dan berakhir di garis finish
Maksimal lari 120 M

          Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat  Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

Pada pergantian tongkat, tongkat harus di berikan pada pelari didalam zona pergantian. Panjang zona pergantian adalah 20 Meter. Maka pelari yang berangkat harus menunggu didalam prazona atau zona percepatan yaitu panjang zona percepatan adalah 10 Meter. Prazona adalah suatu daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat. Pelari yang datang memberi suara aba-aba bagi pelari yang akan berangkat untuk siap menerima tongkat pada saat jarak pergantian tongkat dicapai. Pelari yang berangkat mengulurkan tangan penerimanya kebelakang (sesuai teknik pergantian tongkat yang digunakan) dan pelari yang datang dapat meraih kedepan. Setting penempatan pelari kesatu,kedua dan ketiga juga perlu di perhatikan. Pelari kesatu dan ketiga merupakan pelari yang ahli dalam tikungan sedangkan pelari ke 2 dan 4 adalah pelari yang ahli dalam lari flat.

No comments:

Post a Comment