Monday, 6 July 2015

Lompat Tinggi

LOMPAT TINGGI

Pemanasan
     Pemanasan merupakan upaya atau langkah awal sebelum kita melakukan suatu kegiatan olahraga. Baik itu olahraga yang bersifat ringan maupun berat sekalipun. Pemanasan ini mempunyai tujuan yaitu meregangkan, melenturkan otot-otot yang kaku menjadi lentur dalam bergerak, sehingga pada saat melakukan suatu kegiatan olahraga kita tidak mudah cedera atau otot-otot kita menjadi tegang. Apabila dalam suatu kegiatan olahrga tidak dilaksanakan pemansan terlebih dahulu maka akan berakibat fatal. Biasanya pemanasan yang sering dilakukan adalah joging 3km mengelilingi lapangan atletik, senam, gerakan koordinasi meliputi : langkah pendek, langkah panjang, sepak pantat, hoping dan sebagainya.

Permainan
Permainan 1
          Permainan ini membutuhkan 3 buah tali rafia yang di bentangkan secara horizontal dan setiap rafia tersebut di pegangi oleh salah satu mahasiswa. Setelah itu mahasiswa berbaris dan melompat memutari tali rafia tersebut. Tujuan adalah agar mahasiswa dapat melakukan suatu take off supaya dapat melompati sebuah tali rafia tersebut. Kemudian mahasiswa bukan melompat memutari tali rafia tetapi melompat menyamping melewati tali tersebut.

Permainan 2
Permainan ini sudah menggunkan teknik dalam lompat tinggi bagaimana kita mendarat menggunakan bahu. Setiap mahasiswa berbaris mengelilingi matras setelah itu sesuai aba – aba mahasiswa menjatuhkan tubuhnya tetapi mendarat dengan menggunakan bahu.


Pengertian lompat tinggi
     Lompat tinggi merupakan cabang olahraga atletik lompat yang memerlukan suatu percepatan dan juga take off sehingga dapat melewati sebuah mistar. Apabila dalam lompat tinggi seorang atlet dapat melewati sebuah mistar tanpa menyentuh mistar tersebut maka atlet itu dianggap sah dalam lompat tinggi.

Tahap – tahap dalam lompat tinggi :
  • Lari ancang – ancang

  1. Pada tahap ini pelompat melakukan lari percepatan dan siap – siap untuk melakukan tolakan / tumpuan
  2. Lari ancang – ancang berbentuk huruf “ J “ mula – mula lurus ( 3-6 langkah ), kemudian melengkung ( 4-5 langkah )
  3. Hentakan kaki untuk langkah pertama adalah pada telapak kaki
  4. Condong badan kedepan sedang-sedang saja untuk langkah pertama
  5. Kecepatan ditingkatkan terus-menerus sepanjang lari ancang-ancang



  • Tahap Bertolak

  1. Hentakan kaki adalah aktif, cepat dan datar dengan gerakan kebawah dan kebelakang
  2. Kaki yang bertolak menunjuk kearah tempat pendaratan
  3. Waktu di tanah dan pembengkokan kaki tumpu adalah di perkecil
  4. Lutut kaki bebas didorong ke atas sampai paha paralel dengan tanah
  5. Badan adalah tegak pada akhir bertumpu / bertolak



  • Tahap Melayang

  1. Posisi bertolak dipertahankan pada saat badan memperoleh ketinggian
  2. Lengan depan meraih ke atas, menyilang dan melewati mistar
  3. Pinggang diangkat melewati mistar dengan melengkungkan punggung dan menurunkan kaki dan kepala
  4. Lutut di regangkan untuk memungkinkan badan lebih melengkung (kebelakang)


  • Tahap Mendarat

  1. Kepala di tarik ke dada
  2. Mendarat pada bahu dan punggung
  3. Lutut-lutut di pisahkan untuk pendaratan



Lempar Lembing

LEMPAR LEMBING

Pengertian Lempar Lembing
     Lempar lembing adalah suatu cabang atletik lempar dan lembing itu sendiri adalah  sebuah alat dalam salah satu nomor olahraga atletik. Lembing berbentuk seperti tombak dengan sudut tajam disalah satu ujungnya. Melempar adalah melakukan gerakan menolak /mendorong seperti membuang sesuatu dari tangan kita. Dalam materi ini pertama kali kita diajari sebuah permainan yaitu melempar tongkat estafet ke kardus lalu kami disuruh membawa tongkat untuk dijadikan duplikat lembing dan yang pertama kali diajari adalah bagaimana memegang lembing, berikut adalah cara – cara memegang lembing :

Ket :
  1. Pegangan dengan ibujari dan telunjuk
  2. Pegangan dengan ibujari dan jari tengah
  3. Pegangan dengan telunjuk dan jari tengah 


Tahap – tahap dalam lempar lembing

  • Lari  ancang- ancang

  1. Lembing di pegang horizontal / mendatar diatas bahu
  2. Bagian atas lembing adalah setinggi kepala
  3. Lengan di upayakan tetap tenang- stabil ( tidak bergerak kemuka atau kebelakang )
  4. Lari –percepatan adalah relax, terkontrol dan berirama ( 6 – 12 langkah )



  • Lari 5 Langkah Berirama

  1. Penarikan lembing di mulai pada saat kaki kiri mendarat
  2. Bahu kiri menghadap kearah lemparan, lengan kiri ditahan di depan untuk keseimbangan
  3. Lengan yang melempar di luruskan ke belakang pada waktu langkah 1 dan 2
  4. Lengan pelempar ada pada setinggi bahu atau sedikit lebih tinggi setelah penarikan
  5. Ujung / mata lembing adalah dekat dengan kepala


  • Pelepasan lembing

  1. Penenmpatan kaki kiri adalah aktif dan solid
  2. Sisi kiri di seimbangkan
  3. Badan diangkat dan ada gerakan memutar melingkar kaki kiri
  4. Otot – otot pada bagian depan badan adalah di buat pra-tegang yang kuat dalam posisi lengkung
  5. Bahu tangan pelempar di dorong kedepan
  6. Siku lengan pelempar berputar kedalam, telapak tangan tetap keatas.




Lompat Jangkit

LOMPAT JANGKIT

Pengertian lompat jangkit

Lompat jangkit adalah cabang olahraga atletik yang hampir sama dengan lompat jauh tetapi dalam lompat jangkit ada tiga lompatan dan pada lompatan ketiga harus sampai di bak pasir. Pada materi lompat jangkit limit yang ditentukan adalah oleh putra adalah 8.80cm. Dalam lompat jangkit juga diperlukan sprint atau lari percepatan dan juga keseriusan. Apabila tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh maka sasarannya adalah kaki.

Permainan


Dalam permainan ini juga memerlukan kardus sebanyak tiga buah. Kardus tersebut disusun secara vertikal dalam tiap barisan. Setelah itu para mahasiswa berbaris didepan kardus dan satu persatu berlari dan melompati setiap kardus. Pada saat berlari, setelah bertemu dengan kardus pertama maka sipelari harus melompat dengan mengunakan kaki kiri dan pada kardus yang kedua pelari harus melompat dengan kaki kanan dan pada kardus yang ketiga sipelari harus melompa dengan kedua kaki. Begitupun dengan pelari kedua dan seterusnya.


Tahap – tahap dalam lompat jangkit

1. Tahap Lari Ancang – Ancang

  • Teknik larinya mirip dengan lari sprint
  • Frekuensi langkah di tingkatkan pada bagian akhir ancang – ancang
  • Kecepatan di tingkatkan terus – menerus selama lari ancang –ancang
  • Hentakan / injakan kaki adalah akitf dan cepat dengan suatu gerakan


2. Tahap Jingkat
  • Paha kaki bebas didorong ke posisi horisontal
  • Arah tolakan adalah kedepan bukannya keatas
  • Kaki bebas ditarik kebelakang
  • Kaki penolak / penumpu ditarik kedepan- atas kemudian di luruskan kedepan guna mempersiapkan untuk sentuh tanah / pendaratan
  • Badan di pertahankan agagr tetap tegak
  • Hentakan kaki adalah aktif dan cepat dengan suatu gerak



3. Tahap Lompat
  • Hentakan kaki adalah aktif dan cepat
  • Kaki penopang hampir lurus pada saat bertolak
  • Digunakan ayunan lengan ganda bila mungkin
  • Posisi badan adalah tegak
  • Kedua kaki adalah hampir lurus penuh pada saat mendarat
  • gr tetap tegak
  • Hentakan kaki adalah aktif dan cepat dengan suatu gerak





Saturday, 4 July 2015

Lompat Jauh

LOMPAT JAUH


a. Pengertian lompat jauh
Lompat jauh termasuk dalam salah satu cabang atletik untuk nomor lompat. Lompat jauh ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan (speed), kekuatan (stenght), kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance), dan ketepatan (acuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan sejauh-jauhnya. Dalam lompat jauh  bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki  atau tumpuan.


b. Permainan
  • Permainan 1

Dalam permainan ini setiap mahasiswa diwajibkan membawa kardus apa saja baik itu kardus aqua,mie dan lainnya. Setelah itu kardus-kardus itu disusun disembarang tempat dalam suatu area. Kemudian mahasiswa melompati kardus – kardus itu sesuai dengan keinginannya atau bergerak bebas melompati setiap kardus yang dia jumpai. Gerakan melompat dapat bermacam-macam bisa dengan satu kaki dan bisa juga dengan kedua kaki.

  • Permainan 2

Pada permainan kedua ini kardus yang tadi di susun disembarang tempat tapi sekarang kardus tersebut disusun atau ditata secara vertikal. Setiap jalur terdapat enam kardus dan setiap team terdiri dari sepuluh orang. Aturan permainan ini adalah setiap orang yang akan melompati kardus tersebut berdiri dibelakang kardus setelah itu satu persatu melompati kardus tersebut. Pelari pertama menyelesaikan jalur itu dan sambung oleh pelari kedua dan seterusnya sampai pelari habis. Dalam permainan kedua ini sudah menggunakan teknik dalam lompat jauh dan tujuan pada peraminan kedua ini adalah melatih seberapa tinggi take off mahasiswa.
bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.
c. Teknik Lompat Jauh
  • Teknik Awalan

Awalan atau ancang-ancang dilakukan untuk mendapat kecepatan yang tinggi pada waktu akan melompat. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berakselerasi dengan kecepatanya. Teknik ini harus dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 m pada sebuah lintasan.


  • Teknik Menumpu

Menumpu merupakan gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Dalam teknik ini pelompat melakukan tolakan pada papan tumpuan menggunakan kaki yang terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal. Sewaktu menumpu, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan harus kuat, cepat, dan aktif. Keseimbangan badan juga harus diperhatikan agar tidak goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian serta menjaga keseimbangan badan.

  • Teknik Melayang

Gerakan melayang dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Pada saat melakukan gerakan melayang, keseimbangan badan harus terjaga. Ayunan kedua tangan bisa membantu keseimbangan. Teknik melayang dapat dilakukan dengan sikap jongkok atau sikap bergantung. Dalam sikap jongkok, saat menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, disusul oleh kaki tumpu. Kemudian sebelum mendarat, kedua kaki dibawa ke arah depan. Sementara dalam sikap bergantung, kaki ayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu, kedua lengan direntangkan ke atas.



  • Teknik Mendarat

Dalam teknik ini, pelompat harus berupaya mendatat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan, diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga, badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang bisa berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.



Friday, 3 July 2015

Tolak Peluru

TOLAK PELURU

Tolak Peluru merupakan suatu cabang olahraga lempar yg dilakukan untuk mencapai lemparan atau tolakan yang sejauh-jauhnya. Berat peluru meliputi:
  • Untuk senior putra = 7.257 kg
  • Untuk senior putri = 4 kg
  • Untuk junior putra = 5 kg      
  • Untuk junior putri = 3 kg

Dalam pembelajaran ini berat peluru yang digunakan adalah 6kg untuk putra dan 4kg untuk putri dan targetnya adalah 7 meter untuk putra dan 5 meter untuk putri. Oleh karena itu bagaimana caranya kita dapat menolak peluru sesuai dengan target yang ada. Ada begitu banyak variasi dalam tolak peluru yang dikenalkan kepada mahasiswa dengan tujuan dapat memudahkan mahasiswa untuk mengenal peluru dan juga memudahkan mahasiswa untuk bagaimana menolak peluru sejauh mungkin. Diantaranya adalah :
  • Dalam posisi berdiri, pandangan mengarah kedepan, kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan memegang peluru dan selanjutnya melempar lewat atas kepala kedepan.
  • Dalam posisi berdiri tapi sekarang berbalik arah, kaki di buka selebar bahu, kedua tangan memegang peluru dan selanjutnya melempar lewat atas kepala kebelakang.
  • Dalam posisi duduk tapi menggunakan teknik dalam tolak peluru.


Dalam tolak peluru faktor keselamatan yang paling diutamakan karena peluru ini terbuat dari besi dan apabila salah dalam menolak peluru dan teknik maka akan berakibat fatal bagi orang lain.

Teknik memegang peluru, yaitu :
  1. Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. (Untuk orang yang berjari kuat dan panjang)
  2. Jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara.
  3. Sama seperti cara nomor 2, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. (cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil)


Adapun teknik dalam  tolak peluru :
  1. Tangan diangkat keataas bersamaan dengan peluru.
  2. Tangan ditekuk dan peluru diletakkan dileher dan diikuti lengan kiri ditekuk dan ditempatkan dekat dengan badan.
  3. Kaki kanan dibuka dan ditekuk terus kaki kiri mendekati kaki kanan dan ditekuk artinya berat badan ditopang hampir semuanya pada kaki kanan.
  4. Pinggang dan bahu dipilin.
  5. Siku kanan membentuk sudut siku-siku kepada badan.
  6. Dorongan lengan pelempar dimulai setelah kaki-kaki dan badan diluruskan sepenuhnya.
  7. Lepasnya peluru dilakukan setelah hilang kontak dengan tanah. 




Lapangan tolak peluru ini berbentuk segitiga bujur sangkar.

Ket :
  • 1 merupakan titik tumpuan para pelempar dalam tolak peluru
  • 2 merupakan balok dalam lintasan tolak peluru
  • 3 merupakan garis-garis dalam tolak peluru.
Ketentuan diskkualifikasi/ kegagalan peserta tolak peluru :
  • Menyentih balok batas sebelah atas
  • Menyentuh tanah di luar lingkaran
  • Keluar masuk lingkaran di muka garis tengah
  • Dipanggil selama 3 menit belum menolak
  • Peluru jatuh di luar sektor lapangan
  • Keluar lewat depan garis lingkar
  • Keluar lingkaran tidak dengan berjalan
  • Peserta gagal melempar sesudah 3x lemparan.


         




Thursday, 2 July 2015

Lari Estafet

LARI ESTAFET

              Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu nomor lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau berantai. Dalam satu regu lari sambung ada empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor lari yang lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari kesatu kepada pelari berikutnya. Nomor lari estafer pada pembelajaran ini adalah nomor 4x100 meter dan nomor 4x400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik lari saja yang perlu diperhatikan, tetapi pemberian dan menerima tongkat di zona (daerah) pergantian seperti penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari. Suksesnya lari estafet sangat bergantung dari kelancaran penggantian tongkat. Waktu yang dicapai akan lebih baik (lebih cepat) jika pergantian tongkat estafet berlangsung dengan baik pula.
              Suatu regu lari estafet yang terjadi dari pelari-pelari yang baik hanya akan dapat memenangkan perlombaan, jika mampu melakukan pergantian tongkat estafet dengan sukses. Disamping itu juga dalam lari estafet membutuhkan kekompakan dan kebersamaan dalam tim. Hal ini merupakan peranan yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan. Setiap pelari harus bisa memahami kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pelari. Sehingga setiap pelari dapat mengerti kemauan pelari ini begini maka aku juga harus begini. Maka dari itu suatu keberhasilan ditentukan oleh seberapa besar kekompakan dalam timnya. Pada lari estafet ada beberapa macam cara dalam pemberian tongkat estafet dari pelari kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, pergantian tongkat estafet itu ada 2 macam, yaitu dengan melihat (visual) dan tanpa melihat (nonvisual). Tetapi dalam pembelajaran ini yaitu dalam nomor lari 4x100 cara penyerahan tongkat secara nonvisual yaitu tanpa melihat. Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat

        Cara penyerahan tongkat secara nonvisual adalah teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan. Tangan direntangkan dan membentuk sudut 45 derajat dan mata selalu memandang kedepan.

             Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.


Gambar ini merupakan lintasan dalam lari estafet. Pada posisi start yaitu pelari pertama menggunakan start jongkok tetapi hanya khusus untuk pelari pertama,selanjutnya pelari berikutnya menggunakan start melayang. Pada pelari pertama yaitu pelari yang memegang tongkat awal. Oleh karena itu cara memegang tongkat pada saat posisi start adalah:
·                Pelari memegang tongkat pada tangan kiri atau kanan tergantung pada pelarinya
·                Posisi tangan pada saat memegang tongkat adalah jari kelingking,manis dan tengah memegang tongkat dan ibu jari dan telunjuk  berada atau bertumpuan pada garis belakang start.
Cara menempatkan pelari-pelari tersebut adalah sebagai berikut :
          Pelari ke-1 ditempatkan didaerah start pertama dengan lintasan di tikungan.
          Maksimal lari 90 M
          Pelari ke-2 ditempatkan didaerah start kedua dengan lintasan lurus.
          Maksimal lari 130 M
          Pelari ke-3 ditempatkan didaerah start ketiga dengan lintasan ditikungan.
          Maksimal lari 130 M
Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan linasan lurus dan berakhir di garis finish
Maksimal lari 120 M

          Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat  Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

Pada pergantian tongkat, tongkat harus di berikan pada pelari didalam zona pergantian. Panjang zona pergantian adalah 20 Meter. Maka pelari yang berangkat harus menunggu didalam prazona atau zona percepatan yaitu panjang zona percepatan adalah 10 Meter. Prazona adalah suatu daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat. Pelari yang datang memberi suara aba-aba bagi pelari yang akan berangkat untuk siap menerima tongkat pada saat jarak pergantian tongkat dicapai. Pelari yang berangkat mengulurkan tangan penerimanya kebelakang (sesuai teknik pergantian tongkat yang digunakan) dan pelari yang datang dapat meraih kedepan. Setting penempatan pelari kesatu,kedua dan ketiga juga perlu di perhatikan. Pelari kesatu dan ketiga merupakan pelari yang ahli dalam tikungan sedangkan pelari ke 2 dan 4 adalah pelari yang ahli dalam lari flat.

Wednesday, 1 July 2015

Lari Sprint

LARI SPRINT

A.  Pemanasan
      Pemanasan ini mempunyai tujuan yaitu meregangkan, melenturkan otot-otot yang kaku menjadi lentur dalam bergerak, sehingga pada saat melakukan suatu kegiatan olahraga kita tidak mudah cedera atau otot-otot kita menjadi tegang. Apabila dalam suatu kegiatan olahrga tidak dilaksanakan pemanasan terlebih dahulu maka akan berakibat fatal. Pemanasan merupakan upaya atau langkah awal sebelum kita melakukan suatu kegiatan olahraga. Baik itu olahraga yang bersifat ringan maupun berat sekalipun.  Biasanya pemanasan menyesuaikan kebutuhan olahraga apa yang akan dilakukan namun dalam pembelajaran atletik dasar yang sering dilakukan adalah joging mengelilingi lapangan atletik 6x400m, peregangan otot, senam, gerakan koordinasi meliputi : lari langkah pendek, lari angkat paha tinggi ,lari sepak pantat, hoping dan lari langkah kijang.

B.  Permainan
·      Permainan Hijau Hitam
      Permainan ini merupakan suatu permainan yang membutuhkan suatu konsentrasi yang tinggi dan juga reaksi. Permainan ini biasanya dibagi atas 2 kelompok yang sama banyak. Kelompok A kita beri nama sebagai kelompok Hijau dan kelompok B sebagai kelompok hitam, antara kelompok hijau dan kelompok hitam saling berhadapan. Aturan dalam permainan ini adalah apabila salah seorang menyebutkan hitam maka kelompok hitam berlari dan kelompok hijau mengejarnya. Begitupun sebaliknya, apabila salah seorang menyebutkan hijau, maka kelompok hijau berlari dan kelompok hitam yang mengejarnya.
      Konsentrasi tinggi dan reaksi yang cepat sangat di butuhkan dalam permainan ini,apabila kita terlena sedikit saja maka apa yang di sampaikan oleh dosen tidak akan mengena dengan baik.
·      Permainan variant Start
      Permainan ini berguna juga untuk melatih konsentrasi dan reaksi. Variasi start dalam lari yang diajarkan kepada kami antara lain,start dengan awalan duduk,awalan tidur terlentang,awalan tidur tengkurap,awalan tidur dengan tangan menahan kepala.

C.  Pengertian Lari Sprint
      Lari Sprint merupakan lari yang memerlukan kecepatan yang sangat tinggi dan juga teknik yang benar sehingga pelari dapat berlari secepat mungkin. Dalam nomor lomba lari sprint 100M diberi limit 13 detik untuk putra dan 17 detik untuk putri sedangkan untuk lari sprint 400M flat limit untuk putra adalah 65 detik,75 untuk putri. Ada 3 macam start yang digunakan dalam lari meliputi : Start berdiri, Start melayang dan Start jongkok. Namun dalam nomor lari sprint baik 100M atau 400M menggunakan start jongkok. Pada start jongkok meliputi: Bersedia - Siap – Yak. Dalam melakukan start jongkok yang harus diperhatikan adalah bagaiman sikap dan posisi kita baik itu badan, kaki, tangan, lutut dan kepala. Karna hal tersebut sangat berpengaruh pada saat berlari.
1.    Posisi “BERSEDIA”
                   Dalam posisi ini ada anak yang langsung bisa melakukan tanpa menggunakan bantuan. Berikut ini adalah contoh gambar yang menggunakan bantuan. Jenis bantuan ini menggunakan langkah kaki pelari.



Jenis bantuan dengan menggunakan start balok

Jenis bantuan ini memudahkan pelari agar dapat melakukan start dengan baik dan benar. Ada juga jenis bantuan yang lain seperti start balok. Start balok juga menggunakan langkah kaki pelari,fungsinya juga sama yaitu memudahkan pelari dalam melakukan start dan juga mendapatkan dorongan.
          Dalam posisi “BERSEDIA” yang harus diperhatikan adalah
·                Kedua kaki dalm keadaan menyentuh tanah
·                Lutut kaki belakang terletak di tanah
·                Lutut kaki belakang diletakkan/ditempakkan pada ujung kaki yang muka, jaraknya satu kepal
·                Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu, letakkan dibelakang garis start
·                Bukan telapak tangan yang mengenai tanah, tetapi pinggiran dari telunjuk dan ibu jari.
·                Kepala dalam keadaan datar dengan punggung
·                Mata menatap lurus kebawah
·                Leher rileks



2.             Posisi “SIAP”
          Dalam posisi “SIAP” yang harus di perhatikan adalah 
·                Lutut ditekan kebelakang
·                Bahu sedikit lebih maju kedepan dari kedua tangan
·                Semua tumpuan berada pada tangan
·                Tubuh se dikit condong kedepan
·                Leher tetap rileks


          Dalam posisi ini berarti pelari siap untuk berlari.
3.             Posisi “YAk”
Dalam posisi “YAk” yang harus diperhatikan adalah :
·                Kaki belakang mendorong kuat
·                Pada saat meninggalkan garis start badan harus menunduk skitar 20-30m.
·                Kedua tangan diangkat dari tanah bersamaan kemudian tangan di ayun bergantian.


          Lari sprint merupakan lari dengan kecepatan yang tinggi. bukan saja hanya kecepatan tetapi harus didukung pula ketahanan tubuh yang bagus dan prima sehingga dapat menunjang dan memperoleh suatu kecepatan yang maksimal. Pada saat memasuki finish yang harus diperhatikan adalah kepala harus menunduk ketika memasuki finish.